Bubarkan Aksi Hardiknas di Makassar, 50-an Mahasiswa dan Sajam Diamankan
Polisi mengaku akan melakukan tes urine terhadap seluruh mahasiswa yang diamankan.
Polisi mengaku akan melakukan tes urine terhadap seluruh mahasiswa yang diamankan.
Kepolisian Resor Kota Besar Makassar terpaksa membubarkan aksi unjuk rasa peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) karena menutup keseluruhan jalan utama dan melakukan pelemparan batu. Polisi mengamankan sekitar 50-an mahasiswa dan senjata tajam jenis badik.
Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan setidaknya ada dua titik aksi unjuk rasa yang dilakukan tindakan represif yakni di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Ngajib mengatakan pihaknya sudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
"Tapi ternyata mereka mengindahkan dan justru menutup jalan penuh, serta bakar ban, serta melempar batu. Inilah yang kami lakukan penertiban," ujarnya kepada wartawan di depan Unismuh Makassar, Kamis (2/5).
Dari tindakan tegas dilakukan polisi, setidaknya diamankan 50-an mahasiswa dari dua titik aksi unjuk rasa. Ngajib mengungkapkan untuk di Unismuh Makassar setidaknya 22 orang diamankan.
"Ada beberapa yang kita amankan. Di Unismuh ada 22 kita amankan. Di Alauddin kita masih data jumlahnya," kata dia.
Mantan Kapolresta Palembang ini mengungkapkan dari hasil penggeledahan terhadap mahasiswa yang diamankan, polisi menemukan senjata tajam jenis badik.
"Dari hasil penggeledahan, ada kita temukan salah satu diantaranya membawa sajam jenis badik," ungkapnya.
Selain sajam, kata Ngajib, pihaknya juga menduga ada seorang mahasiswa yang menggunakan narkoba jenis ganja.
"Kemudian ada juga kita patut duga gunakan narkoba. Kita akan tes. (Jenis) Ganja," bebernya.
Ngajib mengaku akan melakukan tes urine terhadap seluruh mahasiswa yang diamankan.
"Seluruhnya akan kita tes urine," kata dia.
Ngajib menambahkan setelah dilakukan penertiban, kondisi keamanan kembali kondusif. Ia menegaskan akan memeriksa seluruh mahasiswa yang diamankan.
"Kita akan lakukan terhadap mereka. Jika memenuhi unsur pidana, kita akan lakukan tindakan tegas," ucapnya.
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mengancam menuntut pihak kampus dan pelaku penganiayaan.
Baca SelengkapnyaDemo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaSaat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaDitemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca SelengkapnyaSekujur tubuh mahasiswa STIP tewas penuh luka bekas penganiayaan
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya4 tahun merantau, mahasiswi ini mengajak bapak penjaga kos jalan-jalan ke mal sebelum ia mudik.
Baca Selengkapnya